Remote Bisnis

Bisnis Digital 6+ Sumber Income

Bisnis

Pahami ‘Paradox of Choice’ Jika Bisnismu Ingin Berkembang

Bagikan ke

RemoteBisnis.com – Apa itu Paradox of Choice ?, Paradox of Choice adalah suatu kondisi ketika kita merasa bingung ketika dihadapkan dengan berbagai pilihan. Dalam buku The Paradox of Choice: Why More is Less, Barry Schwartz mengungkapkan bahwa menghilangkan pilihan sebenarnya dapat mengurangi kecemasan konsumen saat berbelanja.

Lalu apa paradoks pilihan dan bagaimana implementasi strateginya dalam memasarkan bisnis?

Pilihan yang terlalu banyak menyebabkan konsumen merasa sulit untuk memutuskan sesuatu. Pada akhirnya, konsumen tidak akan memilih apa pun. Tidak hanya itu, meskipun konsumen telah menetapkan satu pilihan banyak pilihan, tingkat kepuasannya tidak optimal karena mereka akan ada rasa penasaran dan bertanya-tanya dengan produk kamu yang lainya, dan ini bisa mengakibatkan toko atau bisnismu tidak memiliki icon produk.

Baca Juga : 10+ Teknik Jualan Terbukti Laris

Buku : The Paradox of Choice – Why More is Less

Istilah ini diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Barry Schwartz dalam bukunya berjudul The Paradox of Choice – Why More Is Less diterbitkan pada tahun 2004.

Dalam buku ini, Schwartz mengatakan bahwa semakin banyak pilihan, semakin banyak hal itu membuat kita terlambat, bingung, dan cenderung tidak bahagia. Ketika ada terlalu banyak pilihan, kita akan cenderung berpikir terlalu lama dan bersaing. Perasaan kecemasan akan muncul ketika pilihan yang kita pilih sebenarnya bukan pilihan terbaik. Pemikiran yang terlalu lama akan mengarah pada keputusan untuk membuat pilihan yang tidak memuaskan.

Bukti Penelitian

Contoh praktik dan penelitian dari teori ini yaitu pernah dilakukan disebuah percobaan di sebuah super market yang terdapat 2 display, 1 display menampilka macam-macam jenis Selai dan 1 display lagi berisi sekitar 6 jenis Selai saja.

Setiap orang dapat mencobanya setiap Selai dan mereka akan mendapatkan voucher untuk diskon jika mereka ingin kembali dan membeli selai.

Dan hasilnyapun sunggul berbeda signifikan, di display 1 yang memiliki banyak Selai hanya 3% orang yang kembali untuk membeli Selai, tetapi di display 2 yang hanya berisi 6 Selai menghasilkan 30% orang kembali untuk membeli Selai.

Baca juga : Rahasia Membuat Konten Viral/FYP di IG & Tiktok Dengan Mudah

Teori ini bisa di dalam bisnismu, Untuk meningkatkan keakuratan dan kepuasan pilihan konsumen, Kamu harus dapat memberikan pilihan produk yang tidak terlalu banyak tetapi tepat sasaran.

Adanya batasan opsional ini sebenarnya membantu konsumen lebih mudah untuk membuat keputusan dan membandingkannya.

Sebagain contoh, saat Stive Jobs kembali ke Apple pada tahun 1997 dia mengurangi produk-produk Apple menjadi hanya 4 Buah saja.

Hal ini bisa memudahkan kamu dalam melakukan optimasi dan maksimalisasi pada setiap produk, dan ini juga akan memudahkan tim marketing dalam memasarkan setiap produk karena mereka akan lebih fokus.

Kesimpulan

Jadi jika bisnis kamu memiliki banyak produk dan kamu masih berfikir bahwa ketika kita berjualan semua produk alias PALUGADA kita beranggapan akan mendapatkan semua market dan hasil maksimal, justru hal ini membuat bisnis kita makin tidak jelas dan kitapun tidak fokus.

Jadi mulailah fokus ke beberapa produk dan hilangkan produk-produk yang memungkinkan.

Jadi Bisnis kamu apa dan sekarang bagaimana? yuk diskusi

Terima Kasih.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *

logo

Dapatkan 6+ sumber income di REBI, apa itu ? klik Disini

0812 2268 5659|@remotebisnis