RemoteBisnis – Adanya sosial media merubah banyak hal, hampir semua aspek sekarang terpengaruh oleh sosial media, salah satunya behavior dan psikologis kita.
Jaman dulu ketika kita ingin kumpul dengan teman atau ada perlu dengan seseorang kita datang kepada mereka.
Berbeda di era sekarang, setiap kita ada perlu dengan seseorang atau banyak orang, kita bisa gunakan sosial media,
Memang terkesan solutif, karena hemat waktu dan tenaga dibanding dengan kita datang langsung jika ada keperluan.
Tapi sadar atau tidak dengan adanya sosial media waktu terasa singkat, kebersamaan semakin tidak terlalu memorable.
Jadi apakah sosial media tidak bagus ?.
Sosial media bisa dikatakan sebagai replika dari kehidupan didunia ini.
Dengan adanya sosmed kini semua orang termasuk orang introvert dan anti sosial sekalipun bisa mengekspresikan apa yang mereka inginkan.
Dalam kehidupan nyata secara alami kita bisa membaca dan melihat kepribadian seseorang lewat perilaku mereka, pergaulan mereka dan cara bicara mereka dll.
Dan sama halnya di sosial media kini kita bisa melihat kepribadian seseorang lewat aktivitas bersosial media mereka.
Maka tidak diragukan lagi, bahwa aktivitas bersosial media kita itu mencerminkan kepribadian kita.
Kini hal hal apapun bisa dengan mudah kita lihat di sosial media.
Jika itu hal negatif maka itu bisa mempengaruhi diri kita, maka siapa saja yg kita ikuti, hal apa yang kita sering bagikan dan posting hingga kata-kata apa yang sering kita gunakan saat memberi caption dan berkomentar itu semua menggambarkan sifat kita.
Ada 3 hal dasar dan aturan basic bagi kita jika ingin bersosial media lebih sehat, yaitu jangan pernah posting soal asmara, pencapaian dan masalahmu.
Baca juga : Manfaatkan 5 Fitur Instagram Ini Untuk Jualan atau Branding Supaya Viral
Karena asmara adalah ranah privasi, orang juga pada dasarnya tidak ingin dan tidak suka melihat kamu berkembang dan membaik ditambah orang hanya ingin tahu masalahmu saja,
Jadi jangan pernah posting 3 hal tadi,
Saya yakin kamu pasti tidak pernah 1 hari tanpa sosial media
Pasti setiap hari bahkan setiap saat membuka sosial media, bahkan ketika kerja atau belajar pasti menyempatkan membuka sosial media walau hanya sekedar membuka notifikasi saja.
Penelitian tentang sosial media juga sudah membuktikan bahwa sosial media begitu adictif membuat kita ketergantungan dan candu
salah satu contohnya adalah ketika kita mendapat like, komen dan share yang tinggi dopamin dalam diri kita meningkat, yang menghasilkan rasa puas senang, dan bahagia
Karena adiktif kita terhadap sosial media maka perasaan sebaliknya seperti kesal, iri dan marah ketika apa yang kita lakukan di sosial media tidak sesuai ekspektasi kita.
Karena memang adanya sosial media membuat banyak perubahan positif tapi itupun dibarengi dengan hal buruk lainnya yang sekarang makin mudah di akses dan terlihat.
Jika kita mencoba meninggalkan sosial media dan berhenti tentu itu bukan hal bagus, karena kamu akan sedikit tertinggal informasi dan perkembangan.
Baca Juga : 10 Ide Bisnis di kampung !
Jadi yang tepat adalah kurangi dan batasi penggunaan sosial media, gunakan sesuai kebutuhan, dan posting atau bagikan lah hal hal positif.
Sosial media itu layaknya seperti pisau, baik buruknya tergantung kita yang menggunakanya.
Jadi jangan sampai kita termobilisasi oleh sosial media, kontrolan diri kita dan buat batasan pada sosial media, apapun itu jika berlebihan tidaklah baik termasuk sosial media.